Rabu, 26 Oktober 2011

GEBYAR TEBAR HEWAN QURBAN


GEBYAR TEBAR HEWAN QURBAN SMPN2 CIBINGBIN
              Oleh: Sobarudin
Adalah benar ungkapan “Indahnya Berbagi”, hal ini dirasakan oleh seluruh Civitas Academika SMPN 2 Cibingbin yang berlokasi di ujung timur Kabupaten Kuningan yang sekaligus sebagai Kecamatan perbatasan antara kabupaten Kuningan dengan kabupaten Brebes. Baru-baru ini telah selesai melaksanakan kegiatan pemotongan hewan kurban sebagai realisasi dari program Tebar Hewan Kurban (THK) SMP Negeri 2 Cibingbin  bekerjasama  dengan Dompet Dhuafa Harian Republika.
Pada kegiatan tersebut di potong sejumlah 375 ekor domba dan 1 ekor sapi untuk kemudian ke salurkan kepada yang berhak di lingkungan kecamatan Cibingbin khususnya empat desa yakni desa Sindangjawa, Ciangir, Cipondok dan Desa Sukaharja, Desa Cibeureum,Desa Cimulya-Kec Cimahi dan Kab. Kuningan lainnya.
“Pada tahun kali ini Alhamdulillah ada peningkatan dari segi kuantitas maupun jenis, setelah sebelumnya melaksanakan kegiatan serupa dengan jumlah  100 ekor domba tanpa hewan jenis sapi” demikian dikatan Cipto,M.Pd sebagai Ketua Panitia Tebar Hewan Kurban (THK) SMP Negeri 2 Cibingbin yang di dampingi  Asep Hasanudin,S.Ag dan juga Sobarudin,S.Ag. Lebih lanjut pula Cipto,M.Pd mengatakan bahwa selain kegiatan pemotongan hewan kurban juga dilakukan kegiatan khitanan massal bagi anak dari keluarga kurang mampu, sebanyak 10 orang anak,ini sebagai perwujudan kepedulian dan kesalehan sosial yang senantiasa di laksanakan terus menerus oleh SMP Negeri 2 Cibingbin. Pada sambutannya sebagai Ketua Panitia Cipto,M.Pd juga mengharapkan kiranya kerjasama dengan Dompet Dhuafa Harian Republika  dapat diteruskan bahkan ditingkatkan ke bidang lain diantaranya Pemberian bea siswa bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu dan lain-lain.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama yang baik antara SMP Negeri 2 Cibingbin dengan Dompet Dhuafa harian Republika, ini merupakan kegiatan ke tiga kalinya setelah sebelumnya tahun 2008 berjumlah 50 ekor domba, tahun 2009 berjumlah 100 ekor domba dan untuk tahun sekarang 375 ekor domba plus satu ekor sapi.
Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Kuningan yang di wakilkan kepada Camat Cibingbin , Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga  juga diwakilkan oleh Pengawas Pembina Drs. Urai Tatang Aryadi,M.M.pd, Ketua PGRI PD II Kabupaten Kuningan H.Opid Ropidi,M.Pd, Anggota DPRD dari Fraksi PKS Hj. Atik, Direktur Dompet Dhuafa harian Republika Kusnandar,SE., Unsur Muspika Kecamatan Cibingbin, Para Kepala Desa se-Kecamatan Cibingbin, para Kepala Sekolah Dasar, Komite Sekolah, tokoh masyarakat, juga para orang tua anak peserta sunatan massal. Para tokoh di atas sangat menyambut baik kegiatan yang dilakukan SMP Negeri 2 Cibingbin sebagai bentuk pengamalan perintah Alloh juga sebagai bukti kepedulian sosial bagi masyarakat sekitar yang kurang mampu yakni  berupa pembagian daging hewan kurban dan khitanan missal.
Dalam pidato sambutannya, Zaenal Asikin,S.Pd selaku Pjs Kepala SMP Negeri 2 Cibingbin  mengungkapan ” terima kasih yang sebanyak-banyak kepada pihak Dompet Dhuafa harian Republika yang telah bekerja sama dengan baik sehingga terlaksana kegiatan serupa untuk ketiga kalinya, hal ini merupakan penghargaan, kebanggaan dan amanah bagi kami sehingga dijadikan spirit untuk pelaksanaan kegiatan kedepan yang lebih baik lagi ” demikian dikatakan Zaenal Asikin,S.Pd. Lebih lanjut pula Zaenal Asikin,S.Pd meminta kepada Bupati Kuningan juga Instansi terkait untuk membantu mempasilitasi pengadaan instalasi listrik  di SMP Negeri 2 Cibingbin yang sampai saat ini masih menumpang dari Desa Ciangir sehingga proses pembelajaran khususnya pelajaran TIK mengalami hambatan karena Voltase yang tidak stabil.
Pada pidato balasan Kusnandar,SE selaku Direktur Dompet Dhuafa harian Republika juga mengatakan adalah benar SMP Negeri 2 Cibingbin merupakan Panitia pelaksana Tebar Hewan Kurban (THK) yang dinyatakan Terbaik secara Nasional .Ia menilai mulai dari pengajuan proposal, pelaksanaan kegiatan juga pelaporan dikerjakan dengan professional, juga pelaksanaan dari tahun ke tahun adanya inovasi-inovasi baru yang baik, Ia juga berharap pola kerja seperti SMP Negeri 2 Cibingbin ini dapat di contoh oleh mitra panitia di tempat lain sehingga menambah kepercayaan bagi dirinya untuk kerjasama pada tahun-tahun yang akan datang. Selanjutnya juga Kusnandar,SE menawarkan kerjasama di bidang lain yakni pemberian beasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu juga bidang Peternakan dengan wuduj Penggemukan kambing. “ Silahkan saja carikan tanah yang memadai untuk nanti saya beri modal untuk pengadaan kambing dan fasilitas lainnya”, demikian diungkapkan Kusnandar,SE.
Pada tahun ini saja khususnya di tiga kecamatan yakni Cibingbin, Cibeureum dan Cimahi telah tersalur dari Dompet Dhuafa harian Republika melalui kepanitiaan Tebar Hewan Kurban (THK) SMP Negeri 2 Cibingbin, hewan kurban sebanyak 375 ekor domba dan satu ekor sapi, dengan rincian SMPN 2 Cibingbin 140 ekor domba satu ekor sapi, SMPN 1 Cibingbin 75 ekor domba, SMP Satu Atap Cimulya Kecamatan Cimahi 25 ekor domba,Desa Randusari 30 ekor domba dan Desa Cibeubreum 45 ekor domba dan Sahabat Nurani 40 ekor domba.
Menurut Sobarudin,S.Ag sebagai Guru PAI di SMPN 2 Cibingbin yang juga sebagai Bendahara Panitia Tebar Hewan Kurban (THK) tahun 2010 sedikitnya ada 4 hikmah atau manfaat dari pelaksanaan ibadah kurban, diantaranya :
1.             Membuktikan ketaatan Tertinggi seorang hamba kepada  perintah Alloh SWT, sekalipun perintah itu tidak sesuai dengan akal/perasaan manusia normal pada umumnya, sebagaimana di contohkan oleh nabi Ibrahim AS yang hendak benar-benar melakukan penyembelihan terhadap anak tercintanya yakni Ismail AS.
2.               Membuktikan rasa syukur nikmat , dengan bukti berbagi pada sesama yakni berupa pembagian daging hewan kurban.
3.               Esensi dari perintah kurban adalah mendekatkan diri kepada Alloh.
4.               Mengandung makna Filosofis,yakni penyembelihan hewan kurban itu sebagai simbol bahwa manusia sejatinya membunuh/memotong/menyembelih sifat-sifat hewaniah yang ada pada dirinya berupa sifat Tamak,Egois,tak memperdulikan halal - haramnya sesuatu, Iri, Dengki  seta Hasud yang kesemuanya itu harus digantikan dengan sifat Qonaah, Tawadhu, Wa’ra, Empati, Berbagi dengan sesama dan lain-lain.













EMPAT KECERDASAN MANUSIA

EMPAT KECERDASAN MANUSIA
Oleh : Sobarudin,S.Ag.
Ketika Ilmu pengetahuan belum maju, kesuksesan seseorang hanya diprediksi  dari kecerdasannya (IQ), ternyata banyak terjadi orang ber IQ tinggi hanya menjadi orang biasa saja. Kemudian ditemukanlah pengertian Emosional Quotien (EQ). Tidak cukup juga, karena ternyata banyak kemajuan malahan membuat orang di kota-kota besar bingung dengan hidup mereka sendiri. Ini karena mereka mulai melupakan nilai spiritual atau agama. Maka didefinisikanlah Spiritual Quontient (SQ). Terakhir muncul istilah Adversity Quontient (AQ).  Secara sederhana, berikut penjelasan ke empatnya :
1.     Intelectual Quotient (IQ) atau Kecerdasan Intelektual
Adalah sebuah kecerdasan yang memberi kita kemampuan untuk berhitung, beranalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi. Ketika menghitung dengan IQ, maka akan ada 6 katagori manusia : Idiot, bodoh, biasa, pintar, sangat pintar dan jenius.
2.     Emotional Quotient (EQ) atau Kecerdasan Emosion
Adalah Kecerdasan atau kemampuan untuk memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri maupun orang lain. Orang sering menyebutnya dengan feeling. Untuk lebih jelas, ketika teman sekelas mendapat nilai jelek. Apa yang kita lakukan ? jika nilai kita bagus, tetapi kita diam saja pertanda nilai EQ kita rendah. Tetapi ketika kita mencoba menghibur teman kita tersebut dan tetap memberinya semangat, berarti nilai EQ kita bagus atau tinggi. EQ dan komunikasi yang baik mampu memberi apresiasi ke dalam diri sendiri dan orang lain. EQ membantu menjadikan seseorang sukses dalam bersosial dan berkehidupan.
3.     Spiritual Quotient (SQ) atau Kecerdasan Spiritual
Adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau nilai untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Banyak kasus kita dengar bahwa seseorang di PHK dari pekerjaannya bukan karena mereka tidak pintar, bukan karena tidak pintar mengendalikan sesuatu atau bukan ketidak mampuannya berkomunikasi  dll, tetapi karena tidak memiliki integritas, tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. Kecerdasan ini pula yang oleh para pakar disebut sebagai penentu kesuksesan seseorang. Kecerdasan ini mampu menjawab tentang jati diri seseorang, Siapa saya ? Untuk apa saya diciptakan ?.

4.     Advercity Quotient (AQ) atau Kecerdasan Tantangan
Adalah kecerdasan untuk menghadapi pendakian yang akan dihadapkan pada berbagai hambatan, tantangan dan kesulitan. Orang yang memiliki nilai AQ tinggi maka tidak pernah takut dalam proses pendakiannya bahkan dia akan mampu untuk mengubah tantangan yang dihadapinya menjadi sebuah peluang.
Berikutnya berdasarkan AQ ini maka manusia dibagi menjadi 3 kelompok :
1.     Quitters, maksudnya orang yang langsung berhenti diawal pendakian. Mereka cenderung menjalankan yang lebih mudah,  mereka bekerja sekedar untuk hidup, semangat kerja yang minim, tidak berani mengambil resiko serta cenderung tidak kreatif. Biasanya tidak mempunyai visi yang jelas, berkomitmen rendah.
2.     Campers, maksudnya orang yang berhenti dan tinggal di tengah pendakian. Mendaki secukupnya lalu berhenti kemudian mengakhiri pendakian. Umumnya setelah mencapai tingkat tertentu dari pendakian, maka fokusnya berpaling untuk kemudian menikmati kenyamanan dari hasil pendakiannya. Banyak peluang atau kesempatan untuk maju menjadi lepas karena fokus sudah tidak lagi pada pendakiannya.
3.     Climbers, maksudnya orang yang sudah berhasil mencapai puncak pendakian. Mereka senantiasa fokus pada usaha pendakian tanpa menghiraukan apapun keadaan yang dialaminya. Selalu memikirkan berbagai macam kemungkinan dan tidak akan pernah terkendala oleh hambatan. Mundur sejenak adalah bagian dari proses alamiah, mereka senantiasa mempertimbangkan dan mengevaluasi hasil pendakiannya untuk kemudian bergerak maju lagi hingga puncak tercapai.
Demikian 4 kecerdasan yang sejatinya dimiliki oleh setiap orang untuk kemudian di optimalkan perannya demi kehidupan yang lebih baik, Semoga...





Minggu, 04 September 2011

SI PERAMPOK WAKTU


SI PERAMPOK WAKTU
Oleh : Sobarudin
Ada ungkapan yang tidak asing lagi bagi kita, bahwa “waktu laksana pedang”, bertalian dengan ini ada sebuah studi yang cukup menarik untuk disimak. Studi ini mempelajari apa yang sebetulnya menghabiskan waktu kita bukan karena kehendak kita. Sesuatu yang mencuri atau merampok waktu kita secara tidak disadari. istilahnya adalah perampok waktu.
Perampok waktu ini bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa saja datangnya dari sesuatu yang tidak terorganisir. Bisa dari kehidupan kita yang tak teratur. Atau dari sikap yang jelek juga kemampuan kita yang kurang mendelegasikan ke yang lain sampai tidak jelasnya perintah. Banyak hal yang bisa menjelma menjadi perampok waktu.
Tapi kalau dikerucutkan lagi lebih sempit ternyata ada 5 hal. Inilah 5 hal yang merampok waktu kita secara tidak disadari.
1.     Interupsi
Ternyata interupsi sering menghentikan atau mengalihkan pekerjaan kita. Kalau kita sedang bekerja dengan tenang, saat berpikir sesuatu tiba-tiba ada gangguan. Gangguan itu bisa telepon, sms, email, chating ataupun apapun. Interupsi ini salah satu yang menghabiskan waktu kita dengan tidak benar.
1.     Penundaan
Saat kita mau mengerjakan, tiba-tiba kita berpikir untuk menundanya. “Ah, nanti saja dikerjakannya. Sekarang masih sibuk dengan ini. Nanti dulu, nanti dulu...”, kilah kita. Penundaan ini ternyata menghabiskan banyak waktu kita tanpa membawa hasil. Penundaan itu bisa secara sadar atau tanpa sadar, yakni dengan cara menghindarinya mengerjakan pekerjaan lain yang sebetulnya tak perlu.
2.     Penundaan prioritas
Awalnya kita mengerjakan sesuatu, setelah setengah jalan, tiba-tiba ada hal yang mendesak. Kita pindah melakukan pekerjaan yang mendesak itu. Ini biasa dilakukan oleh orang yang menerapkan menajemen kritis. Yakni orang yang mengerjakan berdasarkan pada hal yang mendesak, padahal belum tentu penting. Setelah krisis selesai, mengerjakan krisis yang lain. Mungkin krisis yang pertama belum selesai, sudah meloncat ke krisis lain. Melompat dari krisis ke krisis.
3.     Perencanaan yang buruk
Perampok kita kali ini mngerjakan hal yang tidak kita rencanakan. Ini karena kita tidak memiliki perencanaan yang baik. Kita tidak punya rencara hari ini harus mengerjakan apa. Mana yang penting, dan mana yang harus didahulukan.  Atau mana yang bisa dikerjakan belakangan. Melompat-lompat sesuka kita.
Pada dasarnya, memang ada sebuah sisi “susahnya” bekerja dengan perencanaan. Kita inginnya mengerjakan apa yang kita inginkan. Sesuai dengan mood kita, beguna atau tidak. Tapi hal itu dapat kita mensiasatinya. Misalnya dengan menentukan 3 hal penting yang harus diselesaikan hari itu. Tiga hal itu saja terlebih dahulu, yang lain boleh dikerjakan kalau 3 hal itu selesai. Dan boleh melompat -lompat. Pokoknya 3 hal itu  yang kita prioritaskan untuk diselesaikan haria itu juga.

4.     Penantian jawaban
Penantian jawaban menunda pekerjaan kita. Misal: kita mau pergi ke suatu tempat dan mengajak seseorang. Namun dia tidak memberi jawaban  ya atau tidak, namun menunda jawaban. Jadinya kita tidak jadi pergi selama belum ada jawaban dari dia. Di sini seharusnya kita bisa memutuskan apakah harus menunggu atau tidak.

Kelima itulah yang merampok waktu kita secara tidak sadar. Dalam hal ini seharusnya kita bisa membedakan mana yang penting, mana yang tidak. Mana yang mendesak, tergesa-gesa atau mana yang bisa ditunda. Sering sesuatu yang mendesak adalah hal tidak penting  demikian sebaliknya, sesuatu yang penting padahal sepertinya tidak mendesak.
Demikian dengan memahami ini kita bisa lebih efektif memanfaatkan waktu dengan lebih baik untuk urusan kita, untuk hidup kita yang lebih baik, semoga...


SAAT HARUS BERBUAT CEPAT DAN TEPAT


SAAT HARUS BERBUAT CEPAT DAN TEPAT
Oleh : Sobarudin
Memang banyak manusia yang lebih menyukai keselamatan dunia ketimbang akhirat, karena memang mereka hidup didalamnya, namun meski bagaimana menurut Nabi Muhammad SAW, “ Bukanlah orang-orang yang bijak yang tidak bisa menundukan hawa nafsunya dan tidak berbuat demi keselamaatan akhiraat kelak.” (HR.Tirmidzi).
Karenanya selagi berkesempatan maka raihlah peluang kebajikan itu sebelulm ia sirna. Sebuah kisah dari zaman Rasulullah SAW mungkin akan menjadi ibrah/pelajaran untuk kita bersama. Kisah ini termaktub dalam tafsir At Tabrani. Dialah Tsa’labah seorang pemuda miskin yang berharap menjadi kaya. Banyak orang merasa miris melihat penampilannya. Kerap kali ia datang terlambat saat shalat, dan pulang secepatnya saat shalat selesai, ketika ditanya tentang kebiasaannya ini, ia menjawab bahwa baju yang ia pakai adalah satu-satunya miliki bersama keluarga. Jadi, saat ia berpakaian maka istrinya tidak, begitupun sebaliknya.
Suatu saat, ia menghadap Rasulullah SAW. Ia meminta kepada Rasul  agar dido’akan mendapat rezeki berlimpah. Tetapi, Rasul enggan  untuk mengiyakannya. Rasul SAW berpesan, “Mungkin yang terbaik bagimu adalah seperti ini, wahai Tsa’labah. Aku khawatir engkau tidak akan kuat menerima ujian harta”. itulah pesan Rasulullah SAW kepada Tsa’labah. Namun Tsa’labah berkeras dan menjamin bahwa ia sanggup menanggung hidup dengan harta berlimpah.
Singkat cerita, Rasul SAW berdoa untuknya sekaligus memberikan modal sepasang hewan ternak. Modal tersebut kemudian menjadi berkah dan berlimpah. Benar saja, Tsa’labah sungguh diuji dengan harta yang ia miliki. Ia mulai sibuk dan tidak sempat lagi mengikuti majlis yang diadakan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW mulai khawatir akan perubahan tingkah Tsa’labah ini.
Kekhawatiran itu semakin terbukti saat perintah zakat turun dan Rasul SAW pun mengirimkan beberapa petugas untuk meminta zakat dari harta yang Tsa’labah miliki. Dengan angkuh Tsa’labah mengatakan, “Enak saja...! susah payah aku dapatkan harta ini, kok dengan mudahnya pake diminta segala!”.
Beberapa petugas mencoba menyampaikan bahwa ini adalah perintah Allah SWT dalam sebuah bentuk ibadah wajib yang dinamakan zakat. Mereka pun hadir ke sana sebab perintah Rasul SAW. Sayang Tsa’labah tidak bergeming dan tidak mau mengubah pendiriannya. Maka mereka pun melaporkan kejadian ini kepada Rasulullah SAW.
Saat mendengar penuturan para petugas zakat tentang hasil yang didapat dari Tsa’labah, Rasul SAW menjadi berang, Beliau marah besar dan sungguh mengerti sifat asli Tsa’labah. Rasul SAW bersumpah tidak mau menerima zakat Tsa’labah meski zakat itu diantarkan  dalam jumlah berlipat. Keberangan Rasulullah SAW diiringi dengan murka Allah dengan turunnya wahyu Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 75-78.
Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.
Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).
Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta.
Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib. (Q.S. At-Taubah, 75-78)

           Semua manusia mengetahui hal ini,  mereka semua mengecam Tsa’labah. Kondisi dan situasi yang parah ini membuaat hidup Tsa’labah menjadi sempit, dengan rasa malu, ia mencoba untuk menemui Rasul SAW dengan membawa sejumlah harta sebagai pembayaran zakat. Namun apa yang ia dapat, rupanya pintu zakat telah ditutup rapat, Rasul SAW tidak berkenan menerima zakat harta Tsa’labah.
Kehancuran hati itu semakin menjadi saat Rasulullah SAW wafat kemudian digantikan oleh khalifah Abu Bakar Assidiq. Untuk kali kedua, Tsa’labah mencoba membayarkan zakatnya. Namun Abu Bakar Assidiq berkata kepadanya, “Andai saja Rasulullah SAW menerima zakatmu, aku pun pasti akan menerimanya”.
Itulah kisah yang menampilkan keserakahan seorang manusia yang lupa akan janji yang diucapkan dan kufur terhapat nikmat dari Allah SWT. Kesempatan berbuat kebaikan ada saat-saatnya. Bila itu terlewatkan maka penyesalan yang akan berlaku pahit terhadap dirinya, karenanya selagi kesempatan itu masih terbuka dan kita miliki, keluarkanlah zakat harta atau zakat profesi kita, serta pergunakanlah harta kita di jalan Allah SWT, sebelum datangnya hari yang tiada ada lagi jual beli dan persahabatan. Semoga kita semua diselamatkan dalam kekacauan hari itu. Amin...



Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran


PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN
Oleh : Sobarudin

 Diskursus manusia, maka tak dapat dipisahkan dengan apa yang dinamakan pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting guna mewujudkan cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa dimaksud adalah seperti yang tertuang dalam mukadimah UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk mewujudkan pendidikan yang maju, maka jelas memerlukan keterlibatan Teknologi Informasi sebagai konsekwensi logis terhadap perkembangan perubahan jaman yang sedemikian pesat.
Sebagai Negara berkembang, Indonesia tanggap terhadap fenomena ini, maka dengan ini dalam bidang pendidikan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), mulai dari tingkat pemegang kebijakan, Instansi terkait, Guru atau Dosen sampai peserta didik dengan terus mensosialisasikan dan memasyarakatkan Teknologi Informasi.
Teknologi Informasi nampaknya pada abad mutahir ini menjadi pemegang peranan penting dalam proses perubahan peradaban manusia. Pengaruh Teknologi Informasi telah merubah paradigma berpikir, pola kerja, pola ajar maupun gaya hidup manusia.
Sekolah sebagai suatu institusi yang berperan dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional Indonesia, sejatinya menerapkan Teknologi Informasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Tulisan sederhana ini berusaha untuk mencoba menggali seberapa besar pengaruh dan manfaat yang ditimbulkan dari perkembangan Teknologi Informasi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

Pengertian Teknologi Informasi
Adalah hal yang mustahil  bila perkembangan ilmu pengetahuan dapat di cegah perkembangannya oleh manusia. Yang ada justru sebaliknya, perkembangan ilmu pengetahuan di peroleh oleh perkembangan pola pikir manusia itu sendiri sebagai hayawanu natiq (hewan yang berakal ). Berbicara ilmu pengetahuan maka terkait kehadiran Teknologi Informasi sebagai buah dari berkembangnya ilmu pengetahuan.

Para ahli mendevinisikan Teknologi Informasi berdasarkan sudut pandang dengan pendekatan masing-masing. Teknologi Informasi berasal dari dua kata yakni Teknologi dan Informasi. Teknologi berarti semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional. Adalah Capra (2004; 107) mendefinisikan teknologi sebagai “kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.” Selanjutnya Sardar (1987; 161) berpendapat bahwa teknologi berarti  “sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban.”
Dari dua pendapat diatas kiranya dapat ditarik kesimpulan, Teknologi berarti setiap sarana atau alat sebagai buah dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah yang dapat dilakukan secara berulang.

Kata yang kedua adalah Informasi, Informasi berarti “Data yang telah diletakan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan ” (Suyanto, 2000: 6). Menurut  Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi berarti data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Kemudian pendapat lain, Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6).
Dapat di simpulkan Informasi adalah segala sesuatu yang disampaikan dari seseorang kepada pihak lain untuk dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Kemudian dari kedua kata itu digabungkan menjadi Teknologi Informasi, Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan juga merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi dalam prakteknya menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan.
 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi satu sama lain.
Sejumlah ahli pendidikan berpendapat tentang pengertian Pembelajaran, Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran“.(Oemar Hamalik,1995:57)
Selanjutnya Gagne dan Briggs (1979:3) juga berpendapat bahwa pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Dari kedua pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian kegiatan sistematis yang dilakukan untuk mendukung terselenggaranya PBM yang kondusif dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Hubungan Teknologi Informasi Dengan Peningkatan Kualitas Pembelajaran.
Istilah Teknologi sering di artikan sebagai sesuatu yang berupa mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya teknologi pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi  merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide,prosedur, dan pengelolaannya, kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas dengan pengertian bahwa pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis (Galbraith, 1977).
Hadirnya teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia.
Diantara 1 dari sekian produk  Teknologi Informasi adalah Internet, yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan.
Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan.
Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan.
Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas.
Jadi dapatlah dikatakan bahwa semakin tinggi penguasaan Teknologi Informasi pada tiap satuan pendidikan, maka semakin tinggi dan besar pula peluang kualitas pembelajarannya  meningkat.
Manfaat Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Dari sekian banyak manfaat Teknologi Informasi, maka dapatlah dikatakan bahwa ia memilliki tiga fungsi pokok yang digunakan dalam kegiatan pembelajara  yaitu: 
1.       Teknologi Informasi berfungsi sebagai alat, artinya sebagai alat bantu bagi pengguna atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya.
2.      Teknologi Informasi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan, artinya teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa.
3.      Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran, artinya sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi pembelajaran. Komputer dalam hal ini sebagai sebuah produk Teknologi Informasi telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam bahasa lain teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.

Selanjutnya produk Teknologi Informasi akan membawa manfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran, diantaranya :

1.   Memudahkan pencarian data dan informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat  untuk kepentingan pendidikan.
2.   Hal-hal terkini/aktual  dalam pembelajaran semakin berkembang.
3.   Perkembangan Teknologi juga akan memungkinkan berkembangnya kelas unggulan  yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan saja.
4.   Pengadministrasan pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem Komputerisasi sebagai produk Teknologi Informasi.
5.   Internet sebagai media informasi, merupakan sarana yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
6.   Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi untuk kepentingan pendidikan dengan cepat dan murah.

Kesimpulan
1.      Sebagai mahluk berakal, manusia telah melahirkan berbagai disiplin ilmu, salah satunya adalah ilmu Teknolofi Informasi yang sungguh sangat berpengaruh bagi perkembangan peradaban umat manusia.
2.      Perkembangan Teknologi Informasi adalah sesuatu hal positif, sejatinya di manfaatkan untuk kemaslahatan manusia termasuk bagi kepentingan pendidikan.
3.      Para praktisi pendidikan hendaknya memanfaatkan produk-produk yang dihasilkan oleh Teknologi Informasi semaksimal mungkin guna pencapaian tujuan pendidikan Nasional.
4.      Adalah benar bahwa semakin tinggi penguasaan Teknologi Informasi untuk kependidikan pendidikan, maka semakin besar peluang peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.